LP3D bersama Kodim 0507/Bekasi melakukan Deklarasi Pelajar Bekasi Anti Tawuran di depan Taman Makam Pahlawan Bulak Kapal. |
KABUPATEN BEKASI (Garudanews.id) – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan Daerah (LP3D), sangat menyesalkan ditangkapnya tiga remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran di wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Pembina LP3D Bekasi, Jonly Nahampun mengatakan, setiap elemen masyarakat bersama pihak kepolisian dan guru harus bersama-sama berupaya mencegah terjadinya aksi tawuran pelajar.
“Perlu dilakukan sosialisasi yang intensif kepada para pelajar agar kasus tawuran bisa dicegah,” ungkapnya kepada garudanews.id, Sabtu (20/5).
Ia menjelaskan, para pelajar dan remaja masih memiliki tingkat emosi yang belum stabil, sehingga mudah untuk diprovokasi oleh masalah yang sepele.
“Karena itu peran orangtua juga sangat besar dalam memberikan pengawasan kepada anak-anaknya,” paparnya.
Dikatakan Jonly, LP3D tetap konsisten untuk melakukan sosialisasi pelajar anti tawuran walaupun dengan keterbatasan anggaran. “Kita tetap kerja sosial untuk melakukan sosialisasi anti tawuran,” ungkapnya.
Seperti diketahui, aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tambun, Kabupaten Bekasi, mengamankan tiga remaja yang diduga akan melakukan tawuran di Kampung Sasak tiga RT 03 RW 04 Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan.
Ketiga remaja itu adalah Sandika (15), warga Desa Tridayasakti Tambun Selatan, Arifin Budi Santoso (15), warga Desa Tridayasakti Tambun Selatan, dan Satriadi (17), warga Desa Sumberjaya Tambun Selatan.
Kapolsek Tambun, Kompol Bobby Kusumawardhana mengatakan, ketiga remaja tersebut diamankan berikut barang bukti senjata tajam (sajam) yaitu celurit dan lainnya.
“Mereka bermaksud untuk begadang, tetapi mereka menyiapkan sajam sebagai persiapan jika ada remaja lain yang mengganggu,” ungkapnya. (hap)
SUMBER: GARUDANEWS.ID