Tangan Putus di Pabrik,
Putus Pula Hubungan dengan Pacar
Sudah jatuh tetimpa
tangga, seperti itu kira-kira nasib Dirman bin Ojol, lajang 27 tahun asal
Subang ini. Tangannya terpotong mesin di pabrik kertas di Kawasan Newton Lippo
Cikarang sekitar tahun 2004 lalu. Tak pernah ada asuransi dari perusahaan buatnya.
Yang tragis, sudah kehilangan satu tangannya, kini dia ditinggal kekasihnya
pula.
AHMAD
KHUMAIDI
Cikarang
Selatan
Dirman bekerja di PT.
Maju Bakti Prasindo. Hasil keringatnya adalah nafkah buat keluarganya di
kampung. Sejak kecelakaan, Dirman mengaku tak pernah ada asuransi yang dia
terima, Jamsostek yang biasanya meng-cover tenaga kerja pun tak dia terima.
“Ada bantuan habis
kecelakaan Tahun 2004 itu dari teman-teman satu pabrik saja, itu sebagai
solidaritas dan simpati kepada saya. Tapi kalau dari perusahaan atau Jamsostek
itu tidak ada sama sekalim,” ujarnya.
Kini dengan kondisinya
tanpa lengan kanan, tak banyak bisa dia lakukan. Bahkan, Dirman mengaku dilanda
krisis kepercayaan diri, terutama urusan asmara. Terlebih dia langsung di
tinggal kekasihnya ketika tahu dirinya kini berlengan satu.
“Pengennya mendapatkan
santuna dari perusahaan. Saya seperti ini juga karena bekerja di perusahaan.”
Tambah pria lulusan SMU yang kini di bilangan Cikarang Selatan ini.
Dirman memang tidak
keluar dari perusahaannya. Dia masih bekerja di perusahaan tersebut. Namun kini
dia hanya bekerja di gudang. “Sekarang saya kerja di bagian gudang, bantu-bantu
aja.” Imbuhnya.
Namun dia tetap berharap
atau apapun namanya untuk menghargai kehilangan akibat produksi. “ Saya jadi
cacat seperti ini, sudah gak bisa lagi beraktivitas seperti masih normal.”
Tambahnya.
Dirman kini didampingi
LSM LP3D untuk memperjuangkan keinginannya.Ketua LP3D Jonly Nahampun mengaku
akan memperjuangkan hak Dirman. “Secepatnya kita akan berkirim surat kepada
pihak perusahaan, Bupati, Disnaker serta Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi agar
mas Dirman ini mendapat Perhatian.” kata Jonly.(*)