 |
| Sejumlah anggota LSM, wali murid dan mahasiswa berdemonstrasi di depan Kantor Kejari Cikarang, Rabu (3/2/2016). (Foto: RR/Kontributor GoBekasi) |
PULUHAN massa yang terdiri dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), mahasiswa, dan orang tua siswa SD serta SMP di Kecamatan Tambun Selatan (Tamsel) serta Cikarang Barat (Cikbar), mendemo Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang.
Aksi ini terkait dugaan pungutan liar (pungli) dan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi. Hal itu seperti yang diungkapkan perwakilan massa, Ronny Harifase.
“Kami mensinyalir adanya indikasi pelanggaran ataupun penyalahgunaan dana anggaran untuk pendidikan yang telah dialokasikan di APBD maupun APBN untuk di Kabupaten Bekasi,” ujarnya di sela-sela aksi, Rabu (3/2/2016).
Terang dia, dugaan KKN di Disdik ini terkait pengadaaan komputer tahun anggaran 2013, pengadaan alat peraga tahun 2013-2014, jual beli buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) tahun ajaran 2015-2016 dan lain sebagainya.
“Juga ini aksi terkait dugaan KKN serta pungli penyelenggaraan penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) On line tahun ajaran 2015-2016D dan lain sebagianya,” terangnya.
Pihaknya dengan aksi ini menyatakan mendukung Kejari Cikarang selaku salah satu institusi penegak hukum di Kabupaten Bekasi untuk menuntaskan segala laporan-laporan dari masyarakat ataupun dari lembaga atau instansi lainnya terkait dugaan KKN itu.
“Dan juga kami meminta agar Kejari Cikarang melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan KKN serta dugaan pungli di Disdik terkait hal-hal itu. Sebab hal itu telah merugikan para orang tua siswa dan memberatkan mereka dengan berbagai dugaan praktik punglinya,” tegasnya.
Aksi ini dimulai pukul 09.30 di depan pintu masuk Kantor Kejari Cikarang. Selang sejam mereka melakukan aksi sekitar lima perwakilan massa dipersilakan masuk ke salah satu ruangan untuk menyampaikan tuntutannya yang diterima Kasi Intel Kejari Cikarang, Arjuna Meganada.[dam/gob]
Sumber : Go Bekasi
