Bekasi (M2Media)
Camat Tambun Selatan melalui Sekcamnya H Suhartono mengunjungi Agustina Sihotang(14) gadis belia penderita jantung bocor warga RT 07/07 Keluarahan Jatimulya, Kecamatanm Tambun Selatan pada Kamis, (14/10).
Kedatangan Sekcam bersama sekretaris Lurah Jati Mulya H Tedi, staf dan Ketua LP3D Jonly Nahampun disambut suka cita oleh Boruh Nainggolan wanita separuh baya orang tua dari Agustina Sihotang. Ia tampak berkaca-kaca lantaran terharu.
“Kami sangat berharap pemerintah peduli dan dapat membantu anak kami agar segera dioperasi karena kami memang tidak mampu membiayainya,”ujar wanita yang bekerja menjadi pemulung ini dengan raut muka sedih.
Sekcam Tamsel H Suhartono mengaku prihatin terhadap kondisi Agustina yang kian hari penyakitnya bertambah parah apalagi melihat kondisi fisiknya yang semakin kurus. Ia mengaku baru mengetahui kondisi warganya tersebut setelah mendapat laporan dari Lurah Jatimulya Abdul Ropi dan memutuskan segera menengoknya.
“Saya akan membuat rekomendasi secepatnya ke dinas kesehatan agar secepat mungkin melakukan upaya pengoperasian dan menggalang bantuan untuk anak tersebut,” ujarnya peduli.
Hal senada disampaikan Ketua LP3D Jonly Nahampun, ia meminta kepada pihak terkait seperti Dinas Kesehatan dan Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi agar peduli dan memperhatikan warga Kabupaten Bekasi yang sangat membutuhkan pertolongan.
“Kami meminta kepada Dinas Kesehatan jangan hanya sebatas memberikan rekomendasi tetapi harus menuntun hingga anak tersebut selesai dioperasi,”ujar pria yang tinggal di Jati Mulya ini.
Dalam kunjungan tersebut ronbongan memberikan bantuan kepada orang tua buruh untuk meringankan beban penderitaannya.
Berdasarkan keterangan Boruh, kondisi Agustina siswa kelas tiga SMPN 9 Tambun Selatan saat ini kian parah. Berat badan yang semula 40 Kilogram kian lama kian menyusut. Ia kini terbaring lemah menanti bantuan orang disekitarnya termasuk dari Pemda Kabupaten Bekasi.
Ia sempat 10 hari dirawat di ruang ICU RS Hasan Sadikin Bandung dan selama empat hari tidak sadarkan diri. Ia kemudian membawa pulang anaknya lantaran tidak mampu membayar biaya pengobatan sebesar 150 juta meskipun ditanggung pemerintah separuhnya. Lantaran tidak ada biaya Agustina dibawa pulang dan kini berada dirumahnya dengan kondisi memperhatinkan.