POSKOBERITA.COM,
TAMBUN SELATAN – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan Daerah
(LP3D) Bekasi menyarankan pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi, agar membuat
langkah konkrit untuk mengantisipasi ledakan urbanisasi.
“Arus urbanisasi pasca Lebaran memang wajar terjadi. Ini
kan bukan kejadian yang baru. Dari tahun ketahun selalu terjadi peningkatan
jumlah penduduk di daerah yang potensial untuk mendapatkan pekerjaan seperti
Kabupaten Bekasi ini pasti akan meningkat pasca Lebaran,” kata Dewan Pembina
LP3D Bekasi, Jonly Nahampun.
Ia mengatakan dengan berdirinya ribuan industri di
Kabupaten Bekasi masih menjadi daya pikat utama bagi para pencari kerja
(Pencaker). Maka dari itu, urbanisasi tak bisa dibendung pasca Lebaran ini.
Sehingga, bisa diprediksi akan ada sekitar 10.000 pendatang baru ke Kabupaten
Bekasi pasca Lebaran ini.
“Untuk itu (mengantisipasi ledakan urbanisasi – red)
pemerintah setempat perlu membuat sistem atau aturan yang bisa mengantisipasi
hal itu. Jangan hanya dibiarkan saja,” imbuhnya.
Disampaikan Jonly, jika terjadi ledakkan urbanisasi,
menurutnya para pendatang ini tak akan menggeser warga pribumi untuk
mendapatkan kesempatan kerja di industri. Dikarenakan, pribumi juga harus
mempunyai keahlian, agar lebih ter-akomodir untuk mendapatkan pekerjaan di kawasan
industri.
“Pribumi kan punya tempat tinggal, punya keluarga besar,
tinggal (seharusnya, Red) pribumi juga punya keahlian. Sedangkan pendatang ini
hanya coba-coba peluang hidup lebih baik alias mencari pekerjaan. Siapa tahu
ada di daerah kita ini,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, Pemkab Bekasi harus urus ledakan
penduduk pasca Lebaran ini agar tak menyingkirkan warga pribumi. “Ya, harus
diantisipasi Pemkab lah, ya melalui membuat peraturan. Biar ada pengawasan dan
ada sistemnya bagi warga pendatang. Biar jelas pendatang itu kalau mau ke
Kabupaten Bekasi,” kata dia. (dim-pb)
SUMBER: poskoberita.com