LP3D bersama Warga Kp Jejalen Desa Jejalen Jaya Kec. Tambun Utara, pada Rabu 19/4 kemarin berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Bekasi Menuntut perbaikan akses jalan yang rusak 10 KM di wilayahnya. |
700 Warga Jejalen Jaya Unjuk Rasa di Gedung DPRD
Bekasi-M2 Media
Meski sedang berlangsung rapat paripurna, sekitar 700 warga Kp Jejalen Desa Jejalen Jaya Kecamatan Tambun Utara bersama Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Daerah (LP3D) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), pada Rabu 19/4 kemarin berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Bekasi menuntut segera diperbaiki akses jalan yang rusak sekitar 10 KM di wilayahnya.
Sebelumnya mereka telah berdemo dan menanami pohon pisang dijalan yang rusak namun tak pernah digubris oleh Pemda Kabupaten Bekasi, padahal jalan tersebut adalah akses penting dan urat nadi perekonomian diwilayah Kecamatan Tambun Utara.
“ Kami sudah berkali-kali unjuk rasa dan menanami pohon pisang di jalan namun tak pernah ada perhatian dari pemerintah, padahal Th 2009 sudah dianggarkan namun tidak ada realisasinya. “ ujar M. Samin koordinator unjukrasa.
Mereka melakukan orasi secara bergantian serta meminta Ketua DPRD menemui serta memberikan kepastian kapan dibanguan jalan yang sudah lama rusak diwilayahnya.
Kehadiran ratusan pengunjukrasa sontak membuat peserta sidang kaget. Atas insiatif sendiri meskipun sedang berlangsung sidang ketua Komisi C Aep Saepul Rohman bersama anggota Komisi C lainnya H Taih Minarno langsung menemui pengunjukrasa dan meminta perwakilannya untuk duduk bersama di ruang rapat Komisi C.
Dalam pertemuan yang berlansung singkat Ketua LP3D Jonly Nahampun yang jadi juru bicara perwakilan pengunjukrasa meminta kepastian pembangunan jalan serta notulen pertemuan sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada warga Jejalen Jaya.
“ Saya minta tahun ini dianggarkan walaupun sudah telat misalnya di ABT atau warga akan terus berunjukrasa dan menginap disini,” ujarnya mengancam.
Mendengar pernyataan tersebut Ketua Komisi A Aep Saepul Rohman memanggil Taufik salah seorang staf di Bapeda dan menjelaskan duduk perkaranya.
Taufik menjelaskan kalau jalan tersebut sudah dianggarakan di ABT namun ia tidak mengetahui kalau tahun sebelumnya juga sudah dianggarakan dan tidak terealisasi.
“ Kami sudah berusaha namun hanya 2.8 KM yang dikabulkan dengan pagu anggarn 5,4 Miliar sisanya silahkan dicek dihasil Musrenbang atau tanya ke kepala desa atau camat setempat sudah dianggarkan belum untuk anggaran tahun 2011, Adapun pembangunan untuk ABT 2010 ini baru bisa terealisasi sekitar bulan Oktober. “ jelasnya.
T.Minarno yang juga meminta maaf hanya terealisasi 2.8 KM karena masih banyak jalan yang rusak di Kabupaten Bekasi misalnya jalan yang tergerus akibat banjir di Kecamatan Muaragembong dan lainnya. ( Tata )