Didesak 27 Ormas, Bupati Pilih No Coment
Bekasi-M2Media
Meski sempat didesak oleh sekitar 27 Ormas dan diancam akan didemo besar-besaran, Bupati Bekasi H Sa’duddin tidak berdaya dengan keputusan yang telah ditandatanganinya. Ia tidak bisa berkomentar banyak saat ditanya terkait pembagian pengelolaan limbah B3 dan Non B3 PT Indomobil Suzuki, antara pengelola lama dengan gabungan koalisi ormas yang sampai saat ini belum terealisasi .
Padahal dalam kesepakatannya, seperti yang tertuang dalam notulen tanggal 03 September 2008 yang ia sendiri ikut menandatangani ada kesepakatan pembagian pengelolaan limbah PT Indomobil Suzuki 50:50 PT Indomobil Suzuki antara koalisi ormas dengan pengelola lama. .
“ Masalah apa sih, oh ini saya no coment aja ,” ujar Sa’duddin seraya berlalu menuju mobil dinas dengan didampingi istrinya.
Ketua Lembaga Penenelitian dan Pengembangan Pemerintah Daerah (LP3D) Kab Bekasi Jonly Nahampun menduga Bupati sudah dikondisikan oleh pihak PT ISI atau pengelola limbah lama sehingga ia tidak bisa mengambil keputusan tegas.
“ Kalau Bupati enggan komentar saya pikir dia ada apa-apanya, atau tepatnya ia sudah masuk angin, sehingga ia plin-plan dan memilih diam ” tuduh Jonly tanpa tedeng aling-aling.
Selain itu LP3D menilai, PT ISI kurang mengindahkan bahkan terkesan melecehkan notulen pertemuan antara PT ISI dengan 27 Ormas apalagi pertemuan tersebut disaksikan Bupati dan Presedir PT Indomobil Subronto Laras dan sudah berjalan sekitar 2 tahun,” ujar Jonly Nahampun selaku Ketua LP3D kepada sejumlah wartawan.
Selain itu dikatakan Jonly selaku kepanjangan tangan 27 ormas LP3D telah mengirim surat kepada PT ISI dengan nomor surat 40/P/sek/LP3D/2010 pada tanggal 09 Mei 2010, dimana isinya antara lain koalisi ormas meminta untuk berperan dalam pengelolaan limah B3 dan Non B3 sebagaimana yang tertera dalam notulen tanggal 03 September 2010, juga meminta PT ISI agar memberdayakan serta memperhatikan lapangan pekerjaan terhadap koalisi ormas Kab Bekasi.
“ LP3D juga meminta kepada Bupati untuk memperhatikan dan menindak lanjuti hasil kesepakatan yang tertuang dalam notulen tersebut, supaya warga Bekasi sendiri bisa diberdayakan,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Andrianto selaku Sekjen Koalisi Ormas Kab Bekasi. Ia menilai PT ISI sudah melecehakan terhadap Bupati serta 27 koalisi Ormas yang benar-benar ingin maju dan mempunyai kesempatan berusaha dikampungnya sendiri.
“ Didalam saksi tertera tandatangan Bupati dan Presdir PT Indomobil namun sudah hampir dua tahun tidak dilaksankan apa itu bukan pelecehan,’ujarnya dengan nada kesal.
Padahal dalam pengelolaan limbah tersebut menurut Andrianto, koalisi ormas tetap membeli limbah dari PT ISI dengan harga yang sama atau bersaing dengan pengelola sebelumnya tanpa saling menjatuhkan.
Saat ini pengelolaan limbah PT ISI dimonopoli satu pihak saja. Bahkan sebelumnya Koalisi Ormas sempat ditawari uang sekitar 3,5 Miliar oleh pihak pengelola lama agar tidak ikut campur dalam pengelolaan limbah PT ISI namun pihak Koalisi Ormas menolaknya.
N Tata